Bagaimana mungkin desain arsitektur yg bikin mahal desain bangunan rumah tinggal anda ?
Desain Arsitektur hanya 0,7 s/d 2,8% dari seluruh biaya membangun sebuah rumah tinggal, yaa…., kembali hanya 0,7 s/d 2,8% (tergantung scope pekerjaan) dari semua pengeluaran belanja bahan bangunan dan bayar tukang / buruh bangunan.
Ya, kadang Desain Arsitektur / Design Architecture malah lebih murah dari harga WC yang anda beli. Hahahaha…. jadi bagaimana mungkin ada pendapat yang mengatakan mau ’ngirit’ biaya membangun rumah dengan tidak menggunakan jasa Arsitektur desain ( Design Architecture ). Ini berarti dia hanya bisa ’ngirit’ 2,8%, padahal dari yang 97,2% biaya desain bangunan lainnya potensi akan terjadi banyak sekali kesalahan sangat tinggi; tiap kesalahan berarti pengeluaran uang tanpa guna.
Beberapa kesalahan yang bisa timbul bila anda membangun rumah dan merenovasi bangunan tanpa menggunakan jasa Arsitektur Desain :
- Kesalahan pada bentuk bangunan arah dan tata-letak massa bangunan.
- Kesalahan tata letak ruangan dalam bangunan ( desain interior )
- Kesalahan ukuran dan orientasi ruangan ( desain eksterior )
- Kesalahan perletakan pintu jendela dan bentuk pintu
- Kesalahan proporsi tinggi bangunan
- Kesalahan pemilihan dan ukuran atau campuran bahan bangunan
- Kesalahan konsep dan type bangunan
- Kesalahan cita-rasa dan gaya bangunan ( desain interior dan desain eksterior ), dll.
Hal di atas akan berdampak sangat merugikan disisi anda. yah, tanpa sadar akan banyak sekali pengeluaran yang menggerogoti dompet anda. Ya, tanpa sadar karena tak terhitung, sulit dihitung, dan sudah tidak bisa dihitung lagi, sering malah sudah malas dihitung lagi karena sudah kadung terlanjur, dan juga karena kesibukan di’cecer’ permintaan, pendapat dan saran pemborong / mandor / tukang yang jalan keluarnya anda sendiri tidak tahu, hingga akhirnya yang terpikir hanya ’asal jadi saja bangunannya’.
Jadi kalau mau ’ngirit’ membangun rumah, awasi yang paling potensial membawa kerugian, yaitu yang 97,2% tadi. Bagaimana caranya ? Gunakan yang 0,7 s/d 2,8% itu. Gunakan Jasa Desain Arsitek ( arsitektur desain )yang berpengalaman. Dengan Gambar Desain Arsitek yang berpengalaman, kesalahan-kesalahan sewaktu pembangunan dapat dihilangkan, kesalahan-kesalahan beli bahan bangunan dapat ditiadakan. Dalam Gambar Lengkap Arsitektur semua detail sudah diselesaikan, jadi Pemborong / Mandor / Tukang tidak banyak merepotkan anda.
Nb. Arsitek yang berpengalaman adalah Arsitek yang berpengalaman di semua lini pekerjaan, pengalaman dalam Konsep Desain, pengalaman dalam Pengembangan Desain, pengalaman dalam Gambar Kerja, pengalaman dalam Pengawasan. Lihat CV nya, lihat pengalaman kerjanya di Konsultan yang terkenal reputasinya, lihat contoh gambar hasil desainnya.
Dan bertanyalah desain apa saja yang pernah dikerjakan oleh si arsitek secara spesifik seperti misalnya : desain rumah tinggal, desain cafe, desain ruko, desain villa mewah, desain kantor, desain minimarket. Belum lagi masalah style desain dari arsitek : apakah minimalis, klasik, tropis modern, Bali etnik, mediteranean, dll. Kesemua faktor diatas harus disesuaikan dengan kebetuhan anda sehingga anda menemukan arsitek yang tepat untuk kebutuhan desain anda.
Mengapa Arsitek perlu membicarakan estetika?
Tentu saja perlu dan cukup penting agar estetika bangunan lebih mudah dipahami dengan suatu alat, karena biasanya estetika ukurannya berbeda bagi setiap orang. Sama seperti sebuah bahasa, bila tidak ada bahasa, maka pengetahuan tidak tertularkan. Dalam arsitektur, estetika adalah sebuah bahasa visual, yang tidak sama dengan beberapa bahasa estetika yang tidak visual, seperti bahasa itu sendiri. Estetika dalam arsitektur memiliki banyak sangkut paut dengan segala yang visual seperti permukaan, volume, massa, elemen garis, dan sebagainya, termasuk berbagai order harmoni, seperti komposisi.
Estetika yang berbeda dicari untuk mendapatkan pengalaman estetis lain, misalnya turis luar negeri datang ke Bali. Estetika meskipun berkaitan dengan 'rasa' saat melihat bangunan juga dapat dibangun melalui aplikasi teori arsitektur. Inilah mengapa estetika patut dibahasakan dan dibahas dalam alat yang bernama komunikasi. Estetika dapat dimengerti dan dikembangkan melalui pemahaman berbagai hal menyangkut teori estetika, menjadi dasar bagi banyak cabang seni. Namun melihat berbagai dimensi yang mempengaruhi bagaimana seorang manusia mengapresiasi keindahan, estetika hanyalah sebuah media untuk mencoba menjelaskan apa yang disebut indah, namun tidak pernah bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dalam benak seseorang berkaitan dengan sensasi keindahan. Dalam teori tentang estetika, dicoba dijelaskan berbagai sisi yang 'tersentuh' oleh keindahan sebuah obyek. Jadi, apa yang indah bagi saya belum tentu indah bagi Anda.
Mengapa preferensi berbeda? Apakah melulu hanya sebuah perbedaan genetika atau faktor psikologis? Sebuah bangunan bisa jadi menarik bagi seseorang, namun tidak untuk yang lain. Determinasi estetika dalam pikiran tidak melulu ditumbuhkan melalui faktor-faktor eksternal yang hadir dari luar seorang subyek, namun juga hadir dari perangkat pengenalan dalam dirinya. Karenanya arsitektur tidak selalu cukup hanya dipelajari melalui ilmu estetika yang dangkal dan obyektif semata, perlu pendekatan subyektif untuk mengetahui sebuah preferensi.
Karenanya, arsitek yang berhasil dengan sebuah obyek arsitektural biasanya berhasil dengan mengetahui lebih jauh tentang sisi subyektif klien, misalnya dengan proses berbincang-bincang dengan seorang klien. Ini menjadikan arsitektur yang didasarkan pada intuisi saat mendesain, selain bisa juga merupakan wadah kreativitas dari implementasi teori estetika.
Keindahan memang subyektif, dalam diri setiap orang, pendapat tentang nilai estetika sebuah bangunan seperti misalnya rumah tinggal, dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain;
subyektifitas diri sendiri. Sensasi hanya dimungkinkan bila fungsi biologis tubuh kita yang berkaitan dengan fungsi sensasi dan persepsi dalam keadaan normal; misalnya mata bisa melihat, hidung bisa mencium, pikiran dalam keadaan normal/perseptif. Mampukah suatu obyek menggairahkan 'limbic' dalam otak kita sehingga merasa adanya kenikmatan saat berkontak dengan sebuah obyek arsitektural. Kenikmatan yang didapatkan itu menjadikan otak kita mengatakan sesuatu itu 'indah'.
pengaruh dari lingkungan/masyarakat tentang apa yang disebut indah. Antara lain:
pendidikan : apa yang ditanamkan dunia edukasi tentang keindahan, mungkin merupakan suatu pandangan yang ditekankan terus-menerus dan boleh jadi mengakar pada diri kita, serta metode untuk mengapresiasi suatu obyek juga merupakan suatu metode yang ditekankan secara terus-menerus.
opini yang berkembang di masyarakat. Kebanyakan melalui media, estetika diperkenalkan sebagai konsensus dalam skala tertentu, apakah regional, kolonial, dan disebarluaskan dengan berbagai cara. Terkadang estetika yang diperkenalkan dimaksudkan untuk mendukung sebuah industri terkait tren arsitektur, seperti industri perumahan. Estetika yang merupakan ideal suatu teritorial berbasis tradisi juga dapat memberi pengaruh teramat besar.
pilihan yang diberikan oleh situasi, hanya pilihan yang memungkinkan akan dipilih digunakan dalam rancangan si Arsitek
Beberapa tahun belakangan ini, tren atau gaya arsitektur di Indonesia cenderung ke arah minimalis. Sebenarnya apa yang disebut Minimalisme itu?
Pada dasarnya, arsitektur minimalis merupakan modifikasi aliran desain bergaya modern. Desain modern ini kemudian direduksi. Aliran ini sering pula diintepretasikan sebagai reaksi terhadap gaya ekspresionisme.
Di Indonesia, kecenderungan orang memilih desain arsitektur minimalis, semata-mata sebagai reaksi kejenuhan terhadap model bangunan yang cenderung monoton, banyak ornamen, susah dibersihkan dan lain-lain. Di lain sisi, tren minimalis juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur dunia pada umumnya yang cenderung mengutamakan kesan praktis, sederhana namun tidak mengurangi fungsi dasar dan keindahannya.
Minimalisme pun rupanya bukan tanpa masalah. Pada beberapa kasus, dengan saking inginnya seorang arsitek menerapkan 100% minimalis, masalah baru pun dapat timbul. Contoh paling mudah adalah atap datar dari cor beton yang diterapkan secara total pada suatu bangunan rumah tinggal.
Tak bisa dipungkiri, desain bangunan rumah minimalis yang sering kita lihat di majalah luar negeri cenderung tanpa atap. Karena Indonesia terletak di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, maka sebenarnya, atap dak beton kurang cocok.
Pada musim panas, dak beton menerima panas terus menerus dari matahari. Di samping memberikan radiasi panas pada ruangan di bawahnya, dak beton pun cenderung retak. Pada musim penghujan, retakan tersebut dapat terisi air dan bocor pun menjadi masalah yang umum terjadi.
Meski sebetulnya, beton cor dapat disubstitusi dengan material lain seperti atap baja ringan, pada prakteknya, radiasi panas matahari tetap menjadi masalah. Pada saat terik panas ruang pun dapat meningkat. Saat hujan, suara berisik air yang mengenai permukaan atap menjadi pengganggu.
Elemen lain yang tak kalah penting dalam desain minimalis adalah kusen dan jendela. Biasanya bangunan minimalis menggunakan kusen dan jendela yang terbuat dari bahan tahan cuaca seperti aluminium. Karena bangunan minimalis cenderung tanpa atap maka tidak adanya perlindungan terhadap kusen dan jendela. Penggunaan material kayu sangat tidak disarankan karena muai susutnya dan rusaknya finishing yang tergerus air hujan dan sinar matahari.
Nah, dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya mengadaptasi trend arsitektur minimalis pada bangunan seperti rumah tinggal tidaklah dilarang atau salah. Tetapi trend minimalis yang ada juga harus disesuaikan dengan karakteristik tropis di Indonesia supaya jangan sampai terjadi "korban trend". Hal diatas hanyalah beberapa unsur saja dari unsur- unsur lainnya yang harus diperhatikan.
Bagaimana menurut anda ????
Dalam sebuah cerita sampul awal Maret, Sisa diuraikan "10 Ide untuk Tahun Berikutnya 10: pemikir's Panduan untuk pentingnya kecenderungan sebagian besar dekade baru." ini membuat saya bertanya-tanya tentang berikutnya dekade-hijau bangunan seorang arsitek berpikir dalam panduan untuk ide-ide yang paling penting.
Dasawarsa pertama milenium baru periode DAS untuk desain berkelanjutan. Sejak LEED diperkenalkan pada tahun 2000, US Green Building Council arguably telah melampaui tujuan awalnya ke hijau utama. Sekarang bahwa keberlanjutan, setidaknya di beberapa bentuk awal, merupakan praktek standar untuk industri bangunan, apa berikutnya? Alih-alih memprediksi apa yang akan terjadi, saya akan berfokus pada apa yang bisa-atau seharusnya-terjadi. Bagaimana saya ingin melihat hijau tumbuh?
1. Teknologi: Buckminster Fuller konsep dari "ephemeralization"-bahwa teknologi semakin kecil karena mendapat lebih canggih-bisa pergi ekstrim, dan sistem energi yang dapat muncul untuk menghilang. Green bangunan tidak lagi memakai teknologi pada lengan mereka.
2. Konstruksi: proses otomatis lainnya, seperti konstruksi robot, bisa menjadi lebih umum dalam kaitannya dengan permintaan untuk kerajinan membangun lebih baik, yang mengarah ke lebih cerdas, lebih cepat,, kaya arsitektur ketat.
3. Manufaktur: bahan bangunan industri dapat berkonsentrasi kurang pada bagian-bagian individu dan potongan dan yang lainnya di seluruh rakitan dan komponen. Di sisi lain, pabrik-pabrik bisa mulai menghilang sebagai situs manufaktur pada menjadi lebih umum.
4. Ekonomi: Smarter produk bangunan dan sistem dapat menjadi lebih murah dan lebih efektif, akhirnya membunuh persepsi bahwa desain berkelanjutan telah menghabiskan biaya lebih besar.
5.Metrik :halus alat untuk mengevaluasi kinerja bangunan bisa menemukan link yang lebih jelas antara faktor-faktor kuantitatif (energi, air, dll) dan sukar dipahami kualitas-hidup-indikator.
6.Praktik :Arsitek dapat memperluas cakupan layanan mereka untuk membimbing klien baik sebelum Pra dan baik setelah hunian. Akibatnya, profesi ini bisa menjadi lebih stabil secara finansial dan lebih penting bagi bisnis.
7. Operasi: Smart pengawasan bangunan dan berbagi global statistik kinerja dapat menjadi praktek standar, menciptakan putaran umpan balik yang belum pernah terjadi sebelumnya dan jaringan informasi yang lebih kaya.
8.Pendidikan :melek ekologis bisa reformasi pendidikan pada setiap tingkat dan mentransformasi sekolah desain sekitar lebih agresif kurikulum antar-disiplin.
9.Sejarah :Sejarah arsitektur ilmiah kurang bisa fokus pada monumen kekayaan dan kekuasaan (kuil-kuil, gereja, museum) dan lebih pada interaksi orang dan tempat dari waktu ke waktu.
10. Budaya: The glamorization arsitek individu bisa menjadi kurang dan kurang menarik sebagai desain menjadi nilai lebih untuk bagaimana melayani masyarakat. Kematian bagi starchitecture.